How to serve, adalah sebuah paradigma baru bagi penyelenggara pelayanan publik

 

Agam. Kakanreg XII BKN, Neny Rochyany, bersama Kabid Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian Wisudo Putro Nugroho, menjadi narasumber dalam kegiatan Evaluasi Anjab dan ABK, serta Bimbingan Teknis Evaluasi Jabatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Agam, Selasa (17/3) bertempat di Hotel Campago.

Wakil Bupati Kabupaten Agam Irwan Fikri dalam sambutannya, berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman aparatur pemerintah. Lebih lanjut Irwan menginginkan kedepannya dapat tersusun kelembagaan yang tepat fungsi dan tujuan. Pelayanan
publik memiliki prosedur yang efektif, efisien dan terukur secara good governance. Meningkatnya akuntabilitas kerja, serta terwujudnya ASN yang berintegritas, kompeten, kapabel, berkinerja tinggi, sejahtera dan bebas KKN. Kalau terlaksana, hal ini akan menjadi sangat luar biasa, tantangannya adalah kemampuan untuk mewujudkannya. Jadi perlu keseriusan dan fokus dalam kegiatan, pungkasnya.

Kata kunci organisasi efektif adalah ketika mampu menyusun anjab dan ABK serta evaluasi anjab dan ABK. Organisasi harus berkinerja tinggi, sesuai PP 30. Harus mampu menopang organisasinya. PNS yang tidak berkinerja, dapat diberhentikan. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi menjadi salah satu prasyarat bagi institusi untuk dapat menjalankan roda pemerintahan yang baik. Bersama-sama, pegawai pemerintah harus mampu membawa institusi kearah tersebut. How to serve, adalah sebuah paradigma baru bagi penyelenggara pelayanan publik, karena itu merupakan salah satu indikator masyarakat memberikan penilaian kepada suatu organisasi.

No comment

Leave a Reply