Pemkab Rokan Hilir gelar uji kompetensi (profiling) bagi 485 ASN di Kanreg XII BKN Pekanbaru. Sekda ungkap masih ada 5.080 pegawai belum dipetakan untuk manajemen talenta dan sistem merit.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir terus berupaya mempercepat penerapan sistem merit dalam manajemen kepegawaian daerah. Bekerja sama dengan Kantor Regional XII BKN Pekanbaru, pegawai Pemkab Rokan Hilir mengikiti Penilaian Kompetensi atau Profiling ASN menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT).

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, mulai 1 hingga 4 Desember 2025 ini, dibuka secara resmi pada hari kedua pelaksanaan, Selasa (2/12/2025), di Aula CAT Kanreg XII BKN, Pekanbaru.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hilir, Fauzi Efrizal, dalam sambutannya menegaskan bahwa profiling ini bukan sekadar formalitas administrasi. Langkah ini merupakan pondasi utama dalam membangun database manajemen talenta yang objektif. Tujuannya agar pola mutasi, promosi, dan pengembangan karir ASN di Rohil ke depan murni berbasis data kompetensi dan kinerja.

“Transformasi birokrasi tidak dapat terwujud tanpa data yang akurat. Profiling ini bukan untuk mencari kesalahan pegawai, melainkan untuk memetakan potensi. Kita ingin menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat,” ujar Fauzi di hadapan peserta.

Kesenjangan Data yang Besar

Meski langkah ini strategis, Fauzi mengakui masih ada pekerjaan rumah (PR) besar terkait cakupan pegawai yang belum dipetakan. Dalam gelombang kali ini, Kabupaten Rokan Hilir hanya mendapatkan kuota sebanyak 485 orang. Angka ini masih jauh dari total kebutuhan pemetaan seluruh pegawai di daerah tersebut.

“Hari ini kuota kita 485 orang. Namun, berdasarkan data, masih ada sekitar 5.080 ASN di Kabupaten Rokan Hilir yang belum mengikuti profiling. Ini menjadi tantangan kita bersama untuk terus mengejar ketertinggalan tersebut,” ungkap Fauzi.

Strategi “Box 9” dan Kinerja

Sementara itu, Kepala Kanreg XII BKN Pekanbaru, Purjianta, menyambut baik komitmen Pemkab Rohil. Dalam arahannya, Purjianta mengingatkan para peserta untuk tidak tegang menghadapi ujian. Ia membocorkan “rahasia” penilaian talenta ASN, di mana hasil ujian CAT hari ini hanyalah satu komponen dari penilaian menyeluruh.

“Jangan panik kalau nilai kompetensinya nanti biasa saja. Bapak Ibu masih bisa masuk kategori ‘Box 9’ atau talenta terbaik, asalkan nilai kinerjanya sangat baik. Jadi kinerja harian dan capaian target kerja itu sangat menentukan, bukan cuma ujian di komputer ini,” jelas Purjianta yang sempat mencairkan suasana dengan candaan mengenai beban kerja pejabat tinggi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Pemkab Rokan Hilir segera memiliki peta talenta yang komprehensif, sehingga pengisian jabatan strategis tidak lagi didasarkan pada subjektivitas, melainkan kualifikasi yang terukur sesuai semangat reformasi birokrasi.